Putrakepri.com, Jakarta – Upaya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memperkuat konektivitas antar wilayah diwujudkan dengan pembangunan dermaga apung atau ponton HDPE di Pelabuhan Tarempa Kabupaten Anambas dan Pelabuhan Pantai Indah di Kijang Kabupaten Bintan.
Keberadaan ponton HDPE diharapkan dapat mendukung Kabupaten Anambas sebagai daerah pariwisata di Kepri dan memudahkan aksesibilitas masyarakat di sekitar Pulau Bintan.
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menjelaskan infrastruktur transportasi di Kepri sangat dibutuhkan sebagai urat nadi untuk mempercepat pertumbuhan titik-titik ekonomi baru di wilayah Kepri.
“Dua ponton ini sangat dinantikan masyarakat untuk kemudahan akses transportasi, kita pastikan apa yang dibangun ini dirasakan langsung manfaatnya untuk masyarakat,” kata Ansar di Jakarta, Senin (9/10).
Ponton HDPE yang dibangun di tahun 2023 ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober untuk Pelabuhan Tarempa dan bulan November untuk Pelabuhan Pantai Indah Kijang.
Proses lelang dua ponton HDPE ini sudah selesai dan material ponton HDPE untuk pelabuhan Tarempa sedang dalam perjalanan menuju Tarempa. Adapun material ponton HDPE untuk pelabuhan Pantai Indah Kijang sedang proses pengiriman dari pabrik menuju pelabuhan Sunda Kelapa untuk selanjutnya menuju Kijang.
Anggaran yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Kepri untuk ponton HDPE di Pelabuhan Tarempa adalah sebesar Rp2,284 miliar, sementara untuk ponton HDPE di Pelabuhan Pantai Indah anggarannya berjumlah Rp2,225 miliar.
Pemerintah Provinsi Kepri di tahun 2022 juga sudah membangun tiga ponton HDPE yaitu di Pelabuhan Bandara Tambelan, Sedanau Kabupaten Natuna, dan Pelabuhan Tanjung Buton Daik Kabupaten Lingga. Anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Kepri untuk pembangunan tiga ponton HDPE di Tahun 2022 mencapai Rp6,5777 miliar.
Seluruh pembangunan ponton HDPE tersebut dilakukan untuk mengatasi konektivitas wilayah yang menjadi tantangan terbesar Pemerintah Provinsi Kepri dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ansar Ahmad secara konsisten terus memperjuangkan agar pemerintah pusat membantu sektor transportasi di Provinsi Kepri. Hasilnya Kementerian Perhubungan memberikan KMP Bahtera Nusantara 03 untuk melayani rute
Tanjung Uban-Tambelan-Sintete. Kemenhub juga mengalokasikan biaya subsidi sebesar Rp11,57 miliar untuk pengoperasian KMP Bahtera Nusantara 03.
“Kunci mengatasi luasnya wilayah di Kepri itu ada di infrastruktur transportasi dan armadanya, kita selalu upayakan agar dua hal tersebut benar-benar hadir di Kepri. Kami mohon dukungan dan doa masyarakat Kepri untuk ini,” kata Ansar. (Pk/jlu)