Putrakepri.com, – Sekretariat Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia (HMNI) yang terletak di Jalan Hanjoyo Putri, Ruko Geysha No. 35, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Batu 9, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi saksi mulainya perjuangan untuk masyarakat Nelayan di Provinsi Kepri
Ravi Azhar sebagai Ketua HMNI untuk periode 2024-2029. Konsolidasi rapat perdana ini menandai awal babak baru bagi organisasi yang menjadi wadah bagi para nelayan di Kepulauan Riau, Minggu 29/2024.
Dalam sambutan perdananya Ravi Azhar menyampaikan visi dan misinya yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di Kepulauan Riau. Dengan penuh semangat, Ravi menyatakan bahwa kesejahteraan nelayan adalah prioritas utama selama masa kepemimpinannya.
Ia menegaskan bahwa HMNI akan berupaya keras agar seluruh nelayan di Kepri mendapatkan akses yang lebih baik terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan hasil tangkapan mereka.
Ravi menyoroti pentingnya hak-hak nelayan yang selama ini sering kali terabaikan. Ia berjanji untuk memperjuangkan hak-hak tersebut melalui berbagai program yang dirancang untuk mendukung peningkatan taraf hidup nelayan.
“Kita tidak bisa lagi membiarkan nelayan kita hidup dalam keterbatasan. Mereka adalah tulang punggung ekonomi maritim kita, dan sudah sepatutnya mereka mendapatkan perhatian lebih,” tegasnya.
Sebagai bagian dari rencana kerja jangka pendeknya, Ravi mengumumkan akan segera membentuk kepengurusan HMNI di tingkat kabupaten dan kota.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap program dan kebijakan yang dihasilkan dapat diterapkan dengan baik di seluruh wilayah Kepulauan Riau.
“Kami ingin memastikan bahwa semua nelayan, dari yang berada di pusat kota hingga yang tinggal di pulau-pulau terpencil, dapat merasakan manfaat dari kepemimpinan ini,” ujar Ravi.
Kolaborasi dengan pemerintah menjadi salah satu pilar utama yang ditekankan oleh Ravi dalam sambutannya.
HMNI, menurut Ravi, siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota untuk mendukung program-program pemerintah yang berfokus pada masyarakat nelayan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antara HMNI dan pemerintah adalah kunci keberhasilan kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ravi juga berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan penuh terhadap visi dan misi HMNI. Dukungan ini, menurutnya, sangat penting agar program-program yang telah direncanakan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan nelayan.
“Kami berharap pemerintah bisa melihat potensi besar yang dimiliki nelayan kita dan bersama-sama kita bisa memaksimalkannya,” tambahnya.
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh nelayan di Kepulauan Riau adalah keterbatasan teknologi dan fasilitas. Banyak nelayan yang masih menggunakan perahu tradisional atau sampan tanpa mesin, yang tentunya membatasi mereka dalam mencari nafkah di laut yang luas. Ravi menyadari hal ini dan menyatakan niatnya untuk membantu para nelayan beralih ke penggunaan perahu bermesin yang lebih modern.
“Tujuan kami adalah bagaimana nelayan yang dulunya hanya menggunakan sampan sederhana, ke depan bisa menggunakan perahu bermesin yang lebih efisien dan aman,” jelas Ravi. Ia menambahkan bahwa modernisasi alat tangkap nelayan akan menjadi salah satu program utama yang akan diupayakan selama masa kepemimpinannya.
Tidak hanya soal teknologi, Ravi juga menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi para nelayan. Menurutnya, nelayan tidak hanya perlu dibekali dengan alat yang lebih canggih, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam mengoperasikan peralatan tersebut.
“Pendidikan adalah kunci. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh para nelayan,” tegasnya.
Ravi juga menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Ia menyadari bahwa sumber daya laut yang melimpah adalah aset berharga(pk/Dd)