Beranda Kepri Natuna Pemerintah Mengakui Harga Kopra Natuna Anjlok

Pemerintah Mengakui Harga Kopra Natuna Anjlok

0

Putrakepri.com, Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna mengaku perihatin dengan harga kopra yang sedang dalam posisi titik terendah sejak beberapa tahun belalangan ini. Setelah keadaan ini terjadi, pelaku usaha kopra dan petani kelapa di Natuna tidak pernah mendaptkan keuntungan.

Kabid Perdagangan Disprindagkop Kabupaten Natuna, Alianda Rangkuti mengatakan, harga kopra saat ini sudah mencapai angka Rp. 250 ribu sampai Rp.320 ribu perkuintal (100 kg), harga ini disebutnya sangat rendah sekali.

“Ya betul, kami perihatin dengan harga kopra yang terjadi saat ini. Penurunan harga kopra sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini di tataran nasional dan titik terendahnya seperti yang terjadi saat ini,” Kata Alianda di tempat kerjanya melalui telepon, Kamis 24 Oktober 2019.

Baca Juga :   Komandan Lanud RSA Ranai, Kolonel (Pnb) Fairlyanto, Pimpin Upacara HUT TNI ke 74

Harga ini dinilainya sangat tidak ekonomis bagi para pelaku industri kopra. Bahkan ia menyatakan pengerajin kopra pasti merugi jika dibandingkan antara harga yang terjadi sekarang dengan beaya operasional yang diperlukan.

“Karena untuk 1 kilo kopra minimal 2 butir kelapa ukuran besar. Sementara harga kelapa di kebun pun juga akan sangat memperihatinkan bila kurang dari seribu rupiah perbutir. Jadi kalau harga cuma segitu, pengusaha dan pekebun tidak dapat untung,” terangnya.

Terkait hal tersebut, pemerintah telah berupaya menggaet pasar nasional untuk dapat mengakomodir produk kopra Natuna. Menariknya produk kopra asal Natuna bisa didistribusikan melalui Kapal Tol Laut secara reguler sesuai jadwal kapal sehingga beaya diatribusi bisa ditekan.

Baca Juga :   Bupati Natuna Sampaikan Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2019

“Kami sudah koordinasikan dengan beberapa pasar nasional. Di antara mereka ada yang sanggup menerima, cuma mereka cukup selektif sekali. Mereka tidak mau menerima kopra yang diproduksi menggunakan kelapa yang masih muda dan tidak terlalu tua. Mereka juga tidak mau menerima produk kopra kalau kelapanya sudah tumbuh tunas,” papar Alianda.

Ia berharap ada investasi yang masuk ke Natuna agar produk kelapa Natuna yang dulu pernah menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar masyarakat bisa bangkit kembali seperti sediakala.

Baca Juga :   Kasus Dugaan Palsu Ijazah Paket Anggota DPRD Kabupaten Natuna, Kini Tingkat Lidik Periksa Ahli

“Harapan kami ada investasi, kami selalu berupaya ke arah situ. Mudah-mudahan dengan adanya investasi, produk komoditas kelapa di Natuna bisa berkembang. Kami berharap bukan hanya kopra yang bisa dibangkitkan, tapi produk lain seperti minyak kelapa, santan dan bahkan sabut serta tempurungnya juga bisa dikembangkan menjadi komoditas yang bernilai ekonomis,” harapnya mengakhiri. (Putra)

Artikulli paraprakWabup Buka Pelatihan Jurnalistik, Berharap Awak Media Dukung Pembangunan Daerah
Artikulli tjetërBPJS kesehatan sosialisasi perogaram JKN-KIS di Natuna

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.