Putrakepri.com – Jakarta, 22 Maret 2025 – Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia (SMSI), Dar Edi Yoga, mengkritik pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, yang dinilai tidak sensitif dalam menanggapi kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).
“Kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut. Ancaman terhadap jurnalis bukan hal yang bisa dianggap sepele. Sebagai pejabat negara, seharusnya beliau menunjukkan empati dan sikap yang lebih tegas dalam mendukung kebebasan pers,” ujar Dar Edi Yoga, didampingi Sekjen Forum Pemred SMSI, Penerus Bonar, Sabtu (22/3/2025).
Menurutnya, insiden ini bukan hanya sekadar bentuk intimidasi terhadap individu jurnalis, tetapi juga ancaman serius terhadap kebebasan pers yang telah dijamin dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menangani kasus ini dengan serius serta segera menemukan pelaku.
Dar Edi Yoga juga menyarankan agar Hasan Nasbi lebih bijak dalam menyampaikan pernyataan, terutama terkait isu-isu yang menyangkut kebebasan pers dan keselamatan jurnalis.
“Sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, pernyataan beliau tentu memiliki dampak luas. Kami menyarankan agar beliau lebih berhati-hati dalam memberikan respons dan menunjukkan sikap yang mencerminkan dukungan terhadap kebebasan pers serta perlindungan terhadap jurnalis,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa jurnalis memiliki peran penting dalam menjaga transparansi dan demokrasi. Oleh karena itu, segala bentuk ancaman terhadap mereka harus ditindak tegas dan tidak boleh dianggap sebagai candaan.
“Kami mengajak seluruh insan pers untuk tetap solid dan tidak gentar dalam menjalankan tugas jurnalistik. Tekanan dan intimidasi tidak boleh dibiarkan menghambat hak publik atas informasi yang independen dan terpercaya,” tutupnya. (*)