Putrakepri.com, Natuna – Bupati Natuna bersama Komandan Lanud Raden Sadjad Ranai (RSA) dan beberapa pejabat Lanud RSA berkunjung ke Kecamatan Subi untuk melakukan lawatan resmi pada Jum’at (27/11) lalu.
Lawatan ini bertujuan memantau kondisi eks Lapangan Terbang Zaman Penjajahan Jepang di Kecamatan Subi serta temu ramah dengan unsur pemerintahan dan masyarakat Kecamatan Subi.
Dalam kesempatan temu ramah yang digelar di Gedung Serbaguna Kecamatan Subi yang dihadiri beberapa tokoh masyarakat, guru dan perwakilan Siswa SLTA ini, Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal dalam penyampaiannya mengatakan bahwa keberadaan eks Lapangan Udara zaman penjajahan Jepang tersebut merupakan salah satu lokasi monumental bersejarah.
Hamid juga menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, aset tersebut harus dilimpahkan kewenangan pengelolaannya kepada TNI Angkatan Udara yang saat ini berencana mengambil alih lahan tersebut.
“Namun mengingat beberapa bagian lahan tersebut merupakan bagian dari wilayah desa dan sudah ditempati masyarakat, maka hal ini membutuhkan pembahasan lebih lanjut untuk kesepakatan bersama, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan,” lugasnya.
Selain itu, Hamid Rizal juga berharap agar kedepan proses pembangunan Lanud Subi ini dapat memberikan manfaat serta mendukung geliat ekonomi masyarakat, diantaranya melalui keberadaan pesawat terbang diharapkan mampu mendukung transportasi bagi sektor perdagangan dan mampu mengangkut komoditi asli Kecamatan Subi ke luar daerah.
“Untuk itu, saya berharap kepada pihak TNI AU untuk memprioritaskan putra daerah yang memiliki minat untuk ikut bergabung dalam satuan TNI AU, khususnya yang berasal dari Kecamatan Subi, sehingga nantinya dapat ditugaskan kembali di Natuna bagi mendukung kekuatan pertahanan perbatasan negara,” tutup Hamid.
Sementara itu Danlanud RSA, Kol PnB. Dedi Ilham Salam, S.Sos juga menyampaikan hal senada, dimana jika pembangunan Pangkalan Detasemen TNI AU dapat dibangun di Kecamatan Subi, dirinya yakin dapat mendukung proses pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat, terutama melalui dukungan dan kemudahan transportasi udara.
Dedi mengakui bahwa panjang landasan yang ada saat ini sepanjang 800 meter dan tidak cukup untuk dihinggapi pesawat baling-baling. Yang mana panjang ideal landasan pacu harus 1500 meter, sehingga harus ada penambahan panjang landasan pacu dan areal fasilitas pendukung operasional.
Oleh karenanya, dirinya mengharapkan dukungan baik dari pemerintah daerah maupun kerjasama dari masyarakat setempat, khususnya bagi masyarakat yang sudah terlanjut membangun perumahan dilokasi tersebut.
Selanjutnya Bupati Natuna, Komandan Lanud RSA, unsur pemerintah Kecamatan Subi dan masyarakat setempat selanjutnya menggelar diskusi untuk membahas rencana relokasi, maupun pembebasan lahan untuk membangun fasilitas lapangan udara di Kecamatan Subi. (Dika)