Putrakepri.com, Tanjungpinang – Dalam rangka meningkatkan perlindungan kesehatan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berisiko terpapar virus hepatitis B, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan imunisasi hepatitis B bagi 200 orang tenaga medis dan tenaga kesehatan di RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini diresmikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau M. Bisri pada hari Senin, 27 November 2023.
Imunisasi hepatitis B merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menimbulkan komplikasi seperti sirosis hati dan kanker hati. Imunisasi hepatitis B diberikan dalam tiga dosis dalam jangka waktu enam bulan (0, 1, dan 6 bulan). Imunisasi dapat diberikan setelah hasil skrining pra imunisasi menunjukkan HBsAg non reaktif (negatif) dan anti-HBs non reaktif (negatif) dan dinyatakan lulus screening oleh dokter spesialis patologi klinik.
Kegiatan screening sudah berjalan sejak hari Jumat, 24 November 2023, pada 149 orang tenaga kesehatan dari target capaian 200 orang, dengan rincian: anti-HBs non reaktif 81 orang, anti-HBs reaktif 64 orang, dan HBsAg reaktif 4 orang. Sehingga saat ini yang boleh divaksin baru mencapai 81 orang, yang terdiri dari: dokter umum, dokter gigi spesialis, dokter gigi, penyakit dalam, spesialis obgyn, spesialis bedah, spesialis anestesi, spesialis patologi klinik, perawat dan penata anestesi, bidan, dan ahli teknologi laboratorium medik (ATLM).
Pada pencanangan ini, secara simbolis pemberian imunisasi hepatitis B untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan adalah 25 orang, yaitu: dokter umum 5 orang, dokter/dokter gigi/dokter gigi spesialis 5 orang, perawat 5 orang, bidan 5 orang, dan analis kesehatan (ATLM) 5 orang. Sisanya dilanjutkan pada hari berikutnya.
Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad dalam pernyataannya menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan imunisasi hepatitis B bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau. Ia mengatakan bahwa imunisasi hepatitis B merupakan salah satu bentuk perhatian dan apresiasi pemerintah kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah berjasa dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Tenaga medis dan tenaga kesehatan adalah garda terdepan pelayanan masyarakat . Mereka berisiko terpapar virus hepatitis B yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan mereka. Saya mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan imunisasi hepatitis B bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan,” kata Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar berharap imunisasi ini dapat memberikan perlindungan optimal bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan, sehingga mereka dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Dirinya juga mengimbau kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan yang belum mengikuti screening pra imunisasi untuk segera melakukannya, agar dapat segera mendapatkan imunisasi hepatitis B.
“Imunisasi hepatitis B bukan berarti kita bebas dari virus hepatitis B. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan kita, keluarga, dan masyarakat dari virus hepatitis B,” ajak Gubernur Ansar. (Pk/Jlu)