JAKARTA — Sekretaris Daerah H TS Arif Fadillah menghadiri Rapat tindaklanjut dari Rakor tentang pengaturan sektor tata ruang dan perikanan di perairan Natuna bertempat di Ruang Rapat Lt.2 selatan, Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Jakarta, Selasa (26/2) petang.
Rapat tindak lanjut yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan tersebut membahas beberapa hal tentang sistem penangkapan ikan dan penentuan area yang berpotensi besar terdapat banyak ikan serta alternatif lokasi untuk Area Lego Jangkar di Natuna.
Menurut Luhut, Kemaritiman menjadi perhatian besar apalagi Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau-pulau yang mana potensi besar berada diarea laut yang harus terus dijaga serta manfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
Terkait lego jangkar, dari hasil review pada rakor sebelumnya, diputuskan terdapat beberapa lokasi yang berpotensi sebagai titik lego, antara lain: Tarempa, Pulau Laut,Selat Penagi, Selat Lampa, Pulau Subi dan Sarasan. Namun setelah dilakukan peninjauan akhirnya menjadi dua lokasi yang paling besar potensinya dan cocok untuk dijadikan lokasi lego yakni Selat Lampa dan Selat Penagi.
Luhut merespon agar segera di fokuskan saja apalagi setelah dilakukan pengamatan sudah terdapat dua titik yang berpotensi, maka perencanaan secara total harus segera dirancang.
“Kalau bisa dalam dua minggu kedepan ada gambaran langsungnya, jadi kita bisa secepatnya bergerak,” Tegas Luhut membuka rapat.
Sedangkan terkait penangkapan ikan, Luhut meminta pihak terkait agar segera membangun sistem penangkapan ikan yang bagus dan baik. Jangan adalagi kesenjangan yang membuat para nelayan tidak sejahtera dan sulit untuk bekerja.
“Kita utamakan kesejahteraan Nelayan dengan memberikan laluan bagi mereka dilaut, kita harus bantu mereka,” lanjut Luhut.
Sementara itu, Sekda Arif yang hadir didampingi oleh Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah dan Asisten Administrasi Umum Muhammad Hasbi, mendukung penuh rencana yang digagas oleh pihak Kemenko Maritim.
“Sebagai garda terdepan, Kepri yang sebagian besar wilayahnya adalah laut tentu harus memiliki kekuatan dibidang kemaritiman,” kata Arif setuju.
Arif menambahkan bahwa potensi laut yang besar di Kepri saat ini perlu sarana dan prasarana pendukung lainnya, kendala dilapangan saat ini masih sulitnya para nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal, terbatasnya bahan bakar lalu rumitnya perizinan juga masih menjadi hambatan.
“Tentu adanya agenda besar ini sangat membantu dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat,” lanjut Arif.(R)