PutraKepri.com, Natuna – Di tengah meningkatnya exspor permintaan komoditi hasil kelautan dan perikanan kabupaten Natuna ke sejumlah Negara, petani kopra justru mengeluhkan menurunnya harga dan permintaan hasil perkebunan kopra di kabupaten Natuna.
Dari hasil pantauan putrakepri.com dilapangan menunjukan harga penjualan kopra anjlok Rp 2.500 perkilogram (KG) dari harga sebelumnya Rp 5000 hingga Rp 7000 perkilogram dalam kurun waktu tiga bulan belakangan ini.
Dalam hal ini, salah seorang petani kopra Agus (46) ia mengeluhkan harga kopra menurun deraatis, dan berharap kepada pemerintah daerah segera mencari solusi agar harga kopra di kabupaten Natuna tetap setabil.
“Kita beli kelapa dari orang perbiji Rp 1.500 smapai Rp 2000 perbiji, sedangkan harga kopra dan harga perbiji kelapa sama, otomatis kita tidak ada untung lagi bang,” papar Agus di rumahnya 18 Oktober 2019.
Dengan harga kopra dan harga perbiji kelapa sama membuat Agus kurang bergairah, Agus lebih memilih untuk menjadi tukang Bangunan hingga harga kopra kembali setabil seperti sebelumnya.
“Ya mau bagaimana lagi bang harga menurun mau lanjut kita rugi, sambil menunggu harga stabil kita jadi tukang aja dulu sesuai kemampuan dan pengalaman yang kita miliki,” tandasnya.
Ia berharap, perosalan harga kopera yang tidak menentu ini mendapatkan solusi dari pemerintah agar sektor kelapa Natuna dapat bangkit seperti sedia kala.
“Salah satu kekayaan Natuna yang diwariskan sejak dahulu kala memang kelapa ini, bang. Maka kami berharap solusi dari pemerintah, macam mana caranya biar bisa jaya seperti dulu,” harapnya. (putra)