PutraKepri.com, BINTAN –Para aparatur kelurahan dan pejabat desa serta pesonil Babinkantibmas serta Babinsa di Kabupaten Bintan akan mengikuti pelatihan pencegahan teroris yang akan digelar di Hotel Bhadra Resort Bintan, hari ini, Rabu (24/10/2018).
Acara yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepri ini akan diikuti oleh 100 pejabat kecamatan, kelurahan dan desa serta akan dibuka oleh Gubenur Kepri Nurdin Basirun.
Kata Ketua FKPT Kepri, Dra, Hj Reni Yusneli, M.TP, acara ini juga akan dihadiri oleh Danrem 033/WB serta Brigjen Gabriel Lema serta dihadiri oleh narasumber Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ir Hamli, M.E.
“Setelah pembukaan acara dialog yang seminar yang nara sumbernya, Wakil Gubernur Kepri Isdianto serta Wakapolda Kepri Brigjen Yan Fitri. Wagub dan Wakapolda akan menjadi pemateri di sesi pertama. DIlanjutkand engan pemateri kedua Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ir Hamli, M.E serta narasumber dari LIPI Dra Sri Yanuarti,” sebut Reni Yusneli.
Menurut Reni, BNPT dan FKPT secara rutin melakukan pelatihan cegah tangkal teroris di Kepulauan Riau.
“Tujuannya untuk mencegah kemungkinan ada munculnya kelompok radikal yang berujung pada aksi-aksi terorisme.Jika terlambat mencegahnya bisa menjadi potensi yang bisa menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan di tengah masyarakat. Munculnya aksi-aksi tersebut juga dapat menimbulkan dan sekaligus menyebarkan fitnah bagi suatu kelompok,” sebut Reni Yusneli, Selasa (23/10) petang.
Menurutnya, pencegahan terhadap berkembangannya paham radikal terorisme merupakan suatu keniscayaan untuk dilakukan, dengan mengandalkan kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat.
Dengan demikian, tanggung jawab pencegahan terhadap aksi kelompok radikal terorisme tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan seluruh komponen bangsa.
“Pesertanya para pejabat desa dan kelurahan serta Kamtibmas serta Babinsa karena mereka adalah aparatur pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakat,” sebutnya.
Dijelaskan Reni, BNPT merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang diamanatkan menangani terorisme. Sementara FKPT adalah unit kerja yang dibentuk dan dilantik oleh BNPT untuk membantu menjalankan program kerja BNPT di daerah-daerah.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan Irwan Panggabean, ST, MH menyebutkan, pendekatan lunak dalam berbagai bentuk, seperti melalui seni budaya, adalah metode yang efektif dalam mencegah munculnya radikalisme.
“Ini upaya meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menolak ajaran dan ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme,” kata Irwan yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi, Sosial Budaya dan hukum FKPT Kepri, kemarin.
Menurutnya, acara ini merupakan penguatan aparatur Kelurahan dan Desa dalam pencegahan terorisme melalui FKPT Kepulauan Riau. Selain itu upaya ini juga untuk memberikan pemahaman terhadap mekanisme pencegahan terorisme di daerah.
“Caranya dengan mengarusutamakan nilai-nilai kebangsaan, penguatan kewaspadaan dan peningkatan daya tangkal masyarakat menolak ajaran dan ajakan kekerasan,” sebutnya.(PK/HMS)