Pedagang Bincen Keluhkan Harga Sewa Lapak Naik 20 Kali Lipat di Masa Pandemic

Kepri, Tanjungpinang194 Dilihat

Putrakepri.com, Tanjungpinang – Sejumlah pedagang pasar tradisional Bintan Centre mengeluh terkait lonjakan harga sewa kios dan meja yang dikelola PT. Sinar Bahagia dimasa Pandemic.

Salah seorang pedangang, Jasri Aifil mengatakan pihak pengelola pasar memperpanjang kontrak dengan mematok harga yang cukup tinggi dari harga awal menjadi Rp 17 juta per tahun.

“Awalnya 17 juta per 20 tahun untuk satu meja sekarang menjadi 17 juta pertahun, Artinya naik 20 kali lipat,” jelasnya Sabtu (20/03/21).

Sementara untuk sewa kios yang direncanakan pihak pengelola akan dinaikkan menjadi kisaran Rp 30 ribu per tahun dari sebelumnya dari kisaran Rp 30 ribu per 20 tahun.

Diakuinya, sebagian pedagang sudah ada yang membayar kenaikan harga lapak tersebut. Pedagang itu adalah pedangang dengan hasil penjualan yang cukup besar.

“Pedangang dengan ekonomi kuat atau pedagang besar mampu membayar, kalau kami dengan kecil mana sanggup bayar, bukan semua pedangan itu kaya, ” katanya.

Masih menurutnya, apabila kondisi tersebut berkelanjutan tentunya mengancam terhadap hasil penjualan pedagang. Pasalnya, apabila sewa lapak dinaikkan, tentunya pedagang terpaksa menaikkan harga komoditi yang dijual.

“Nanti kami juga yang disalahkan oleh masyarakat, tentunya sangat berimbas terhadap pendapatan kami, apalagi kami hanya pedagang kecil,” jelasnya.

Sementara, Ketua Persatuan Perdagan Pasar Bintan Centre, Ibrahim mengakaui keniaikan harga kios tersebut cukup signifikan, seharusnya pihak pengelola harus bisa mempertimbangkan kenaikan dengan hasil penjualan para pedagang.

Sementara, dari pihak pedagang hanya mampu kisaran Rp 5 juta per tahun untuk kios. Sedangkan harga sewa lapak hanya Rp 2 juta Pertahun.

” Boleh naik, tapi yang wajar saja. Sebenarnya kami dari pedagang hanya minta penyesuaian saja, dari kesepakatan bersama pedangan hanya mampu membayar Rp 5 juta pertahun untuk kios dan 2 juta untuk sewa meja,” jelasnya.

Sebelumnya, lapak berupa meja hanya Rp 70 ribu per bulan, kemudian untuk Kios senilai Rp 170 ribu per bulan. Yang saat itu, dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang.

“Sejak dikelola oleh pihak swasta, lapak di Pasar Bincen terus merangkak naik,” pungkanya. (Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *