Putrakepri.com, Tanjunginang – Pengurus Cabang Nahdlatul ulama Kota Tanjungpinang melaksanakan puncak Hari lahir Nahdlatul Ulama ke 98 Miladiyah di Ponpes Al Kautsar Tanjungpinang, Minggu ( 28/02 ).
Acara dihadiri Walikota Tanjungpinang Hj.Rahma S.IP serta sekitar Dua ratusan Jamaah Warga Nahdliyyin Kota Tanjungpinang serta Para Tokoh Agama, Politik dan Pemerintahan.
Pelaksanaan perayaan Harlah NU ke – 98 ini diawali dengan pembacaan Istighosah serta Sholawat bersama.
Syuriyah PWNU Provinsi Kepri KH Rostam Effendi mengatakan, Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang telah mengalami perjalanan panjang serta mendekati usia 100 tahun.
” NU harus dapat Menjadi peneguh kecintaan terhadap NKRI, NU telah memberi sumbangsih besar bagi agama, masyarakat, bangsa dan Negara, ” ungkapnya.
Sementara Ketua PCNU Kota Tanjungpinang Dr. Drs HM Juramadi Esram SH MT MH mengungkapkan sempena dengan Harlah NU ke- 98 Miladiyah ini merupakan bentuk komitmen sinergitas antara NU dan Pemerintah, dengan bertujuan wujud cinta kita terhadap tanah air melalui pesan Hubbul Wathon Minal Iman.
” Islam yang dianut oleh jama’ah NU adalah Islam yang wasatiyyah (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang) dan i’tidal (tegak lurus). Islam yang mampu berdialog dengan budaya setempat dan lentur, tidak merasa benar sendiri.
Dan perlu ditekankan juga bahwa Aswaja an Nahdliyyah itu juga meliputi ajaran dalam siyasah (politik). Ajaran NU menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melaui pesan hubbul wathon minal iman, ” jelas Juramadi Esram.
Semetara Walikota Tanjungpinang Hj Rahma SIP juga menjelaskan, Kita menyaksikan bahwa NU menjadi kekuatan sosial politik yang menentukan masa depan Indonesia.
” Bersama Ormas terbesar lainnya, yakni Muhammadiyah, NU menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengawal NKRI, melakukan kampanye anti kekerasan, promosi toleransi dan melindungi minoritas, ” jelas Rahma.
Selain itu Rahma juga berharap agar Semangat Harlah ini menjadikan pemicu semangat kita baik dalam bidang Amaliah maupun ke organisasian.
” Semoga semangat Harlah-NU ini bisa menjadi pemicu semangat kita. Bukan hanya di tataran amaliah aswaja tapi juga tata kelola organisasi, ” pungkas Rahma.( Nur)