Putrakepri.com, Bintan – Anggota DPRD Kabupaten Bintan dari Komisi II mengadakan (KUNKER) Kunjungan Kerja Ke perkebunan sorghum, Senin 7/3 di Toapaya Asri Kabupaten Bintan.
Di lokasi perkebunan sorghum anggota komisi ll, Suherianto berbincang-bincang singkat dengan salah seorang petani sorghum mengenai bagaimana cara penanamannya, kendala apa saja dalam penanamanya, berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga panen, dan bisa dijadikan apa saja sorghum ini setelah diolah.
“Tanaman sorghum ini sangat berpotensi di karenakan dalam penanamannya tidak melakukan proses yang panjang seperti jagung dan padi, yang apabila setelah panen harus di proses dari awal lagi,” jelas Anggota Komisi ll Suherianto setelah berbincang singkat dengan salah satu petani.
Usai meninjau Perkebunan sorghum semua anggota komisi ll menuju central Shorgum di Desa Toapaya selatan untuk melihat produk olahan Sorghum yang sudah jadi dan bisa dipasarkan tentunya bisa dinikmati oleh masyarakat di Kepulauan Riau.
Sesampainya di Central Sorghum anggota komisi ll disambut hangat dengan kepala Desa Toapaya selatan Suhenda di dampingi Elinda Sumiarti selaku direktur CV. Topsela Jaya Mandiri.
Elinda Sumiarti selaku Direktur dan pemilik Central Shorgum, sebelum memberikan pemaparan langsung menyajikan Produk-produk hasil olahan Sorghum kepada Ketua dan anggota komisi ll untuk di nikmati.
Menurut Elinda sorghum merupakan tanaman pangan jenis serealia atau biji-bijian seperti tanaman jagung, hanjeli, gandum dan jewawut.
Tanaman ini mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti beras.
“Banyak produk yang bisa kita hasilkan dari tanaman sorghum ini, sorghum bisa diolah menjadi beras, tepung, gula sorghum, mie sorghum, dan berbagai cemilan dari sorghum, bukan hanya itu saja hasil olahan sorghum juga bisa di jadikan pakan ternak dan bioethanol,”jelas Elinda selaku direktur CV.Topsela Jaya Mandiri kepada Anggota Komisi ll DPRD Kabupaten Bintan.
Ada beberapa lokasi lahan yang baru mulai kita kembangkan, salah satunya di kawal, disimpang lagoi, dan di tembeling, data yang masuk untuk saat ini lebih kurang sudah ada 36 hektar.
Harapan kami kepada anggota DPRD Kabupaten Bintan komisi ll yang pertama membuka pasar untuk jalur kita sendiri, karna selama ini kita masih numpang di jalur orang lain, Yang ke Dua untuk para kelompok Tani, pengolahan lahan dan memiliki mesin untuk bisa memiliki hasil yang lebih besar, karna sampai saat sekarang ini kami lebih banyak menggunakan sistem manual.
Menyikapi persentase Elinda selaku Direktur CV. Topsela Jaya Mandiri mengenai tanaman Sorghum, Ketua Komisi ll DPRD Kabupaten Bintan Zulfaefi,SE menyatakan tanaman sorghum ini sangat bagus, Dari mulai buahnya bisa di jadikan pengganti beras, daunnya bisa dijadikan teh, batangnya bisa dijadikan gula, dan sisa olahan batangnya bisa dijadikan pakan ternak, tentunya kami dari Komisi ll bersama anggota akan mendukung penuh program ini.
“Tentunya ini bisa meningkatkan perekonomian dan PAD Kabupaten Bintan kedepannya, semoga ini juga menjadi salah satu produk unggulan untuk membantu ekonomi para petani, apalagi dimasa pandemi saat sekarang ini,” terang Zulfaefi Ketua Komisi ll.
Lanjutnya setelah saya melihat sorghum yang sudah diolah menjadi produk olahan, ada yang menjadi kue,menjadi tepung, beras dan teh dan saya rasakan, rasanya sangat enak, dari harganya juga tidak begitu tinggi dan bisa bersaing di pasaran.
“Mengenai lahan tentunya nanti kami akan koordinasi dengan instansi terkait untuk melihat peta titik mana yang bisa kita manfaatkan, Insyaallah tahun ini Dinas terkait sudah ada progres untuk penanaman sorghum, walaupun progresnya tidak sampai 100 hektar, Minimal tahun ini 50 hektar bisa kita realisasikan,”tutup Ketua Komisi ll diakhir wawancara dengan Media ini.
Masih ditempat yang sama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan Khairul akan mensupport dan terus memberikan bimbingan kepada para petani sorghum, sehingga perekonomian para petani dan masyarakat Bintan terus meningkat.
Kedepan untuk kelompok tani dan mandiri kita akan meningkatkan hasil produksi agar kuota pengiriman ke perusahaan yang membutuhkan tercapai, untuk sosialisasi pengenalan sorghum kemasyarakat dan pemasaran sudah berjalan, Dan akan kita jalankan terus.
“Sosialisasi pelatihan dan pengolahan produk akan kita jalankan, Insya Allah tahun 2022 target kita 100 hektar cuma sampai dilapangan belum segitu, tentunya akan bertahap karna masih ada petani-petani kita yang masih belum mengerti tanaman sorghum ini kemana akan dipasarkan setelah panen,” jelas Khairul Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.
Lanjutnya kita juga akan menjelaskan ke para petani bahwa produk sorghum ini sudah ada pasar yang akan menampungnya, sejak tahun 2021 baru mulai pengembangan bibit dan di tahun 2022 ini kita akan pengembangan selanjutnya, dan Pemerintahan Kabupaten Bintan akan bermitra dengan CV.Topsela Jaya Mandiri.
Turut hadir pada Persentase Produk pertanian sorghum, Ketua Komisi ll Zulfaefi, SE, Arwan, M. Toha, S.Sos, Zulkifli, Suherianto,Suhardi, SE,Muhammad Najib, Kades Toapaya Suhenda, Kepala Dinas Ketahanan pangan beserta jajarannya.(Dedi)