Dewi Ansar Terus Kembangkan Ketrampilan Perempuan dalam Perekonomian dan Usaha
Putrakepri.com, Tanjungpinang – perekonomian Kepulauan Riau di masa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir turut bergantung pada sektor UMKM. Saat ini kebanyakan dari UMKM di Kepulauan Riau digerakkan oleh kaum perempuan. Hal ini yang menjadi prioritas pengembangan UMKM Kepulauan Riau kedepannya.
Ketua TP-PKK Provinsi Kepri, Dewi Kumalasari Ansar, mengatakan bila fokus pengembangan UMKM harus disejalankan dengan pengembangan keterampilan perempuan dalam perekonomian dan usaha. Kedua hal tersebut harus disinergikan demi peningkatan UMKM Kepri lebih baik lagi kedepannya.
“Ketika berbicara mengenai UMKM, kita harus berbicara mengenai ekonomi perempuan, karena mayoritas pelaku UMKM adalah perempuan,” kata Dewi Ansar saat membuka acara Inkubasi Bisnis Pelaku Usaha Perempuan Kepri tahun 2021 di Hotel Aston Tanjungpinang, Kamis (30/9).
Acara ini merupakan kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri bersama dengan Al-Ahmadi Enterpreneurship Centre (AEC) dalam bentuk kegiatan inkubasi bisnis dengan pesertanya adalah pelaku usaha perempuan.
Inkubasi bisnis pelaku usaha perempuan menjadi respon atas arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan peningkatan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) terutama dalam peran perempuan di kewirausahaan. Perempuan dituntut untuk harus mandiri secara ekonomi. Salah satunya adalah dengan UMKM.
Menurut data Kementerian Perdagangan, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 57,23 persen terhadap produk domestik bruto selama kuartal kedua tahun 2021. Pada saat yang sama, perekonomian tumbuh positif 7,07 persen. Sektor perdagangan juga tumbuh 9,44 persen.
Dewi Ansar berharap dengan adanya program ini akan melahirkan UMKM yang digerakkan oleh perempuan yang tangguh dan mampu melihat peluang usaha serta mampu bertahan dalam situasi sulit. Apalagi diadakan pula mentoring oleh Al-Ahmadi yang berguna untuk membangun mindset para pelaku usaha perempuan yang telah dibina.
“Saya bisa melihat adanya peluang yang dapat ibu-ibu dapatkan dari para dunia usaha sebagai mitra. Usaha perkenomian perempuan memang perlu pendampingan dan bantuan untuk modal memperluas perkenomian di Kepulauan Riau,” pungkas Dewi Ansar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepri, Misni saat di wawancarai menjelaskan Peserta Inkubasi Bisnis Pelaku Usaha Perempuan Kegiatan ini berjumlah 35 orang, yang diikuti secara offline, terdiri Pengusaha kecil menengah yang berasal dari Kota Tanjungpinang, Kota Batam dan Kabupaten Lingga.
Adapun Tujuan kegiatan ini untuk Meningkatkan Pengetahuan dalam mengembangkan usaha bisnis, sehingga kedepannya UMKM perempuan dapat bersaing dan mengembangkan usaha mereka, Dalam rangka percepatan terwujudnya keadilan dan kesetaraan Gender dalam Pembangunan khususnya di bidang Ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau..
“Dipelatihan ini peserta akan diberikan Pemahaman yang lebih jelas lagi bagaimana memantau pertumbuhan dan melihat prospek suatu bisnis yang kita kembangkan. Bila bisnis tersebut dianggap punya potensi dan menjanjikan kedepannya, maka bisnis startup tersebut bisa dikembangkan lebih besar lagi,”jelas Misni.
Inkubasi Bisnis Pelaku Usaha Perempuan Kepri tahun 2021 yang berjalan sekarang merupakan kegiatan rutin yang diadakan, dan ini merupakan angkatan ke Tiga Sedangkan Angkatan pertama sudah kita lakukan dari tahun 2019 dan angkatan kedua pada tahun 2020. Alhamdulilah memberikan hasil yang cukup baik bagi peserta, baik dalamp peningkatan kapasitas atau kemampuan berbisnis, maupun jejaring bisnis dan jangkauan pemasaran.
lanjutnya, Inkubasi Bisnis usaha Perempuan untuk angkatanke III tahun 2021 dilakukan dengan pengembangan program yang berfokus pada penguatan mindset entrepreneurship, attitude entrepreneurship, skill bisnis, dan pengembangan jejaring bisnis baik akses pemasaran maupun akses permodalan, Program Inkubasi bisnis ini akan tetap berlanjut untuk Angkatan yang ke 4 di tahun 2022.
“Harapan kami kegiatan ini dapat mendorong para pelaku usaha perempuan di Provinsi Kepri untuk perkembangan pemasaran yang semakin kuat kearah digital. Sehingga perlu sekali melakukan penyesuaian adaptasi strategi bisnis dan menyelaraskan produk dengankebutuhan pasar,” Tutup Misni.(PK/Hs)