Putrakepri.com, Natuna – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna ajak Insan Pers Ngopi Bareng di Aula Kantor BASARNAS NATUNA, Jalan Air Mulung, Ranai, pada Sabtu sore 14 Maret 2020.
Mexianus Bekabel Kepala Kantor SAR Natuna mengatakan selain dapat mempererat silaturahmi, ngopi bareng juga bisa menjadi ajang berbagi informasi khususnya antara Basarnas dan awak media.
Lanjutnya, ngopi bareng juga merupakan suatu langkah strategis guna meningkatkan sinergitas yang selama ini terjalin cukup baik, antara pihak Basarnas dengan seluruh rekan pers yang ada.
“Selama ini berbagai kegiatan Basarnas terekspose dengan baik oleh para wartawan. Ini menandakan hubungan komunikasi dan sinergitas antara Basarnas bersama wartawan terjalin dengan baik,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, dalam pertemuan yang sederhana tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja serta kerja sama dalam hal penyebaran informasi, khususnya berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Basarnas.
Wartawan merupakan ujung tombak penyampai informasi kepada publik. Sejauh ini begitu bermanfaat yang disuguhkan oleh wartawan terhadap pemberitaan tentang kinerja Basarnas Natuna.
“Basarnas bersifat terbuka untuk semua, semisal jika terjadi kecelakaan dan Bencana alam diwilayah tanggung jawab KPP Natuna rekan rekan awak media turun langsung bersama TIM SAR ke Lokasi untuk melakukan pertolongan dan Evakuasi Korban kami sangat senang,” Jelas Mexi.
Sementara itu Moh. Saleh Kasubsie Ops SAR Natuna menjelaskan tentang Potensi SAR Natuna.
Menurutnya selama Tahun 2019 SAR Natuna sudah melakukan Rescue sebanyak 20 kasus kecelakaan laut , Bencana Banjir dan Signal distress serta 6 kasus di tahun 2020 baik itu kecelakaan Kapal, Evakuasi (medivac) dan Bencana Alam.
“Alhamdulillah selama ini seluruh kecelakaan yang terjadi di laut bisa kami tangani dan korban berhasil kami selamatkan,” Terangnya.
Selain itu moh. Saleh juga memaparkan dalam melakukan penyelamatan terhadap korban kecelakaan laut Alur laut Kapal menjadi tantangan tersulit, hal ini karena Alur atau jalur kapal keluar dari dermaga Penagi ke area pencarian agak dangkal.
Lanjutnya, selain kecelakaan laut SAR juga melakukan penyelamatan terhadap korban kecelakaan pelayaran dan Bencana Alam, berupa banjir dan kebakaran hutan yang selama ini sering terjadi di Natuna. (Dika)