TANJUNGPINANG — Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H TS Arif Fadilah bersama Wali Kota Tanjungpinang H Syahrul menghadiri Haul dan Tabligh Akbar dalam rangka Festival Pulau Penyengat di Halaman Balai Desa, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jumat (15/2).
Sekda Arif memberikan apresiasai kepada Pemko Tanjungpinang dibawah kepemimpinan H Syahrul dan Hj Rahma yang mana menyukseskan Festival Pulau Penyengat 2019 dalam upaya membangun dan mengembangkan Pulau Penyengat menjadi lebih terkenal lagi.
Arif pun menargetkan bahwa kedepan di Pulau Penyengat akan terus dikembangkan khususnya untuk rumah tahfiz, pendidikan keagamaan dan kesusastraan, dan menjadikan Pulau Penyengat Warisan Dunia.
“Kedepan kita akan konsentrasi pengembangan Pulau Penyengat yang islami dan makin dikenalkan dunia internasional,” ujar Arif.
Menurut Arif kedepannya, Pulau Penyengat ini akan berdatangan para ulama dunia. Dengan hadirnya para ulama dari berbagai negara ini, tentunya diharapkan seluruh masyarakat dapat menambah rasa cinta kepada Allah SWT.
“Dengan berdatangannya para ulama dunia yang berasal dari berbagai negara, ini merupakan berkah dan rahmat dari Allah SWT bagi Kota Tanjungpinang khusus nya Pulau Penyengat itu sendiri,” tambah Arif.
Haul dan Tabligh Akbar sendiri mengundang penceramah Al Habib Hasan Ibni Umar Baagil yang merupakan Pendiri Pondok Pesantren Al Huda Surabaya. Sebelumnya acara juga diisi dengan Shalawat Nabi oleh Mausowa Nurul Jama dan Majelis 757, Mahalul Qiyam dari Mirsam, dilanjutksn pembacaan Berzanji dari Kelompok Gurindam dan Do’a selamatan.
Setelah lantunan dalam mengamalkan bacaan Shalawat itu, Habib Hasan menyampaikan ketenangan bathin, pikiran yang semula ruwet menjadi terang. Dan karena Shalawat ini sudah dinyatakan Habib sebagai amalan yang bisa dilaksanakan semua orang.
“Setiap orang boleh mengamalkannya. Selain itu fadhilah lain membaca Shalawat ini adalah selalu mempunyai ikatan dan hubungan erat dengan Rasulullah SAW,” ujar Habib.
Lanjut Habib, tercatat sebagai Yang Dipertuan Riau Lingga yang mempunyai kepedulian terhadap perkembangan Islam di Pulau Penyengat. Mengeluarkan anggaran belanja yang besar untuk pendidikan Islam di Pulau Penyengat, sehingga Pulau Penyengat berkembang menjadi pusat pendidikan Agama Islam dan Kesusasteraan.
“Yang Dipertuan Muda Raja Ali bin Ja’far sangat peduli dengan kegiatan keagamaan di lingkungan keluarga bangsawan Pulau Penyengat dan di masyarakat,” tambah Habib.(R)