Putrakepri.com, Tanjungpinang – Peringatan Hari Kartini 2021 diperingati secara sederhana dan sangat berbeda di tahun sebelumnya, saat ini kita sedang mengalami Pandemi Covid-19, yang belum mereda, Dan yang paling terdampak adalah perempuan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan provinsi Kepulauan Riau Misni SKM mengatakan kepada beberapa Media seusai pelaksanaan Moderasi Talk Show secara Live bersama Go TV dengan mengusung tema Kartini Masa Kini 2021 di Hotel Aston Killometer 11 Kota Tanjungpinang Rabu ( 21/04/21).
” Peringatan hari Kartini 2021 ini kita laksanakan secara sederhana dimana rangkaian acara selain talk show bersama Go TV juga tadi kita melakukan penyerahan secara simbolis kepada Aparat Penegak Hukum Perlindungan Perempuan dan Anak diwakili oleh Polwan PolrestaTanjungpinang, dan kita juga memberikan APH kepada polres- polres Se- Kepri, ” ujarnya.
Kartini Masa Kini menurut Misni adalah Perempuan harus tetap berperan ganda selain melindungi keluarganya, dirinya serta anak- anaknya juga bekerja di luar rumah ataupun di pemerintahan.
” Perempuan hebat, selain berperan untuk melindungi di bidang domestik keluarga juga bergerak di pemerintahan, akademisi, hakim bahkan di kepolisian dan lainnya sesuai bidang keahliannya masing-masing, ” katanya.
Sementara masih menurut Misni terkait Gender dirinya menjelaskan,
Gender harus dipisahkan dengan jenis kelamin.
” Gender merupakan konstruksi sosial yang terbangun, jadi peran tugas dan tanggung jawab antara laki- laki dan perempuan yang bisa dipertukarkan dalam kontruksi sosial masyarakat, ” ungkapnya.
Pembangunan perempuan bisa dilihat dari dua indikator yaitu Indeks pembangunan gender yang dibangun menjadi tiga komposit diantara umur harapan hidup terkait dengan kesehatan, rata- rata lama sekolah terkait pendidikan serta ekonomi pengeluaran perkapita.
Selain itu Indeks pemberdayaan gender ( IDG ) terdapat tiga komposit yang membangun diantaranya, keterlibatan perempuan di parlemen, keterlibatan perempuan dijabatan publik, serta ekonomi dibawah angka nasional dan hal ini harus dilakukan secara bersama- sama dan bukan hanya bergantung kepada pemerintah saja.
Lebih jauh, adapun Kartini menurut Misni adalah perempuan ingin maju, di era Pandemi perempuan harus menjadi lebih hebat dari pada situasi sebelumnya.
” Perempuan harus meningkatkan peran dalam keluarga seperti peran terhadap anak termasuk peran media yang digunakan oleh anak secara tega dan tegas menegakkan aturan terhadap anak, ” imbuhnya.
Terkait kekerasan terhadap perempuan Misni juga mengatakan, terkait kekerasan mengacu survei mengalami peningkatan berdasarkan survey 30 persen perempuan selama hidupnya pernah mengalaminya kekerasan.
Sementara Angka kekerasan yang terjadi yang ditunjukan di Kepri sejumlah 337 dan jika dibandingkan hasil survei termasuk angka masih kecil dan ini merupakan tugas kerja pemerintahan bersama masyarakat untuk bersama melindungi korban.
” Semakin banyak kasus berarti menunjukan keberhasilan pemerintah untuk melakukan sosialisasi, mendampingi para korban sehingga
masyarakat mengadu kepada kita, ” ucapnya.
Selain hal terkait Misni juga menegaskan kepada Masyarakat terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak.
” Masyarakat harus segera melaporkan jika melihat, menyaksikan adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sesuai undang- undang no 35 no 14 tentang perlindungan anak, negara, pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, orang tua semua bertanggung jawab melindungi anak, maka apabila kita tidak melakukan tugas kita sesuai undang- undang berarti kita melanggar undang- undang, ” tegas pungkasnya.
Perempuan merupakan juru kunci penyelamat paling tertib dalam Prokes. Selain itu
Pemerintah kota Tanjungpinang berusaha memberikan fasilitas, melindungi perempuan dan anak sebagai mana perempuan harus bangkit dan saling mensupport hingga tidak terjadi adanya penyimpangan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan.( Nur)