Hari Kemenangan Tiba, Pertebal Iman dan Taqwa

Kepri, Tanjungpinang244 Dilihat

PutraKepri.com,TANJUNGPINANG — Gubernur Kepri H Nurdin Basirun menunaikan shalat idul fitri 1 syawal 1440 H/2019 M bertempat di Lapangan Pamedan, Jl Ahmad Yani, Tanjungpinang, Rabu (5/6).

Membuka sambutannya, Nurdin atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menghaturkan permohonan maaf jika selama ini terdapat silaf dan salah baik dari tutur kata maupun perbuatan.

“Mengawali hari kemenangan ini, saya ucapkan selamat hari raya idul fitri. Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat Kepulauan Riau,” ujar Nurdin.

Nurdin melanjutkan, hari kemenangan merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim setelah sebulan penuh berpuasa di bulan ramadan. Tentu amalan-amalan yang telah dilakukan selama sebulan penuh sebelumnya wajib dipertahankan.

Bahwa hari kemenangan bukan lah berhenti dari setiap amalan selama bulan ramadan yang dilakukan, namun sebagai awal untuk terus ditingkatkan sehingga menjadi pribadi yang berakhlak mulia serta kokoh iman dan agamanya.

“Sebulan penuh kita berpuasa dengan segala amal perbuatan yang kita lakukan dilipatgandakan patut dijadikan renungan bahwa menyambut kemenangan haruslah dijadikan momen untuk mempertahankan serta meningkatkan iman dan ketaqwaan kita dibulan-bulan berikutnya,” lanjutnya.

Tak lupa, Nurdin mengundang seluruh masyarakat untuk hadir ke Gedung Daerah selepas pelaksanaan shalat Id ini, karna dirinya akan menggelar openhouse yang terbuka bagi seluruh masyarakat.

“Silahkan bapak ibu datang ke Gedung Daerah, mari kita niatkan kegiatan ini sebagai bentuk meningkatkan silaturahmi dan ukuwah islamiyah diantara kita,” ajak Nurdin.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang H Syahrul selaku Khatib dalam kutbahnya menyampaikan bahwa menatap hari kemenangan maka berbahagialah orang yang ditinggalkan oleh ramadan setelah satu bulan penuh menjalankan setiap ibadah yang diwajibkan serta menjauhkan setiap larangan, dan celakalah orang yang dalam bulan ramadan tanpa berbuat apapun dalam upaya memperbaiki diri.

“Ibarat tidak dapat memanfaatkan waktu selama ramadan maka sesuailah dengan sabda Rasulullah yakni barang siapa yang tidak dapat memuliakan ramadan maka dia tidak akan mendapatkan kemuliaan itu selamanya,” kata Syahrul.

Syahrul melanjutkan bahwa kemuliaan berarti mempertahankan kefitrahan, ied bermakna kembali ketempat yang suci, kembalinya dari segala dosa. Bukan kah Allah SWT telah memberikan kesempatan dibulan ramadan dalam upaya manusia untuk mencapai tingkat ketaqwaan yang lebih baik.

“Sehingga hati yang kembali suci tadi akan menjadi perisai kokoh dalam menghindari segala perbuatan yang tidak baik,” lanjutnya.

Membahas etika sosial, Syahrul menambahkan bahwa didalam islam etika sosial turut menciptakan harmonisasi didalam semua kehidupan di bumi, islam mengajarkan untuk saling mengasihi diantara umat semua, demi menjaga tatanan keseimbangan didalam kehidupan tersebut.

“Semoga ramadan yang dijalankan kemarin dapat membuat hati dan jiwa kita semakin bersih untuk menjalankan kehidupan kedepan,” pungkasnya.(PK/R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *