Putrakepri.com, Natuna – Bupati Natuna , Abdul Hamid Rizal didampingi Kadis Perizinan, Kadis Perikanan, Kepala Bappeda, Dinas Pariwisata dan Kepala Bagian Kerjasama Setda Kabupaten Natuna menggelar Video Conference/Webinar dengan Plt. Duta Besar Australia untuk Indonesia.
Acara berlangsung di Gedung Daerah, Jalan Batu Sisir, Ranai, pada Senin (07/09) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Natuna menerangkan profil daerah, Natuna yang berada di kawasan strategis yang dikelilingi 9 negara, yaitu China, Taiwan, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapore, Brunai Darussalam dan Filipina.
Hamid juga memaparkan potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki daerah diperbatasan ini, antara lain kandungan cadangan 11 miliyar barel minyak bumi dan 222 Triliyun kaki kubik cadangan kandungan gas alam.
Masih secara geografis, Natuna berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang cukup padat dilintasi armada perdagangan antar negara, yang memberikan sumbangsih pendapatan negara pada sector perdagangan sebesar sekitar US$ 5 triliun per tahun.
Pada potensi perikanan, Kabupaten Natuna memiliki luas perairan 99,25%, dimana dengan luas wilayah perairan tersebut, laut Natuna Utara tercatat mampu memenuhi 10% dari kebutuhan perikanan global.
” Berdasarkan Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 50/Kepmen-KP/2017 tentang Estimasi Potensi Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WWP-RI, Natuna termasuk dalam WWP-RI 711 dengan potensi lestari lebih kurang 767.126 ton/tahun, meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Natuna Utara “, jelas Hamid.
Selain itu, berdasarkan kebijakan pemerintah pusat, Natuna juga telah memiliki beberapa lokasi kawasan strategis, diantaranya Kawasan strategis Ranai – Tanjung (Kawasan Perdagangan, Jasa dan Kawasan Pariwisata), Kawasan strategis Selat Lampa – Teluk Depeh (Kawasan Minapolitan dan Kawasan Pariwisata), Kawasan strategis Batubi (Kawasan Agropolitan dan Kawasan Peternakan), Kawasan strategis Kelarik (Kawasan Agropolitan) serta Kawasan strategis teluk Buton (Kawasan Industri).
Sedangkan disektor Pariwisata, Natuna juga telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Geopark Nasional, Kawasan Wisata /MEA (Marine Ecotourism Archeology), Marine yang meliputi Water Sport, Snorkeling, Diving, Wreck Diving, Windsurfing, Layang – Layang, dan Resort.
” Tak hanya itu saja, di Natuna juga terdapat Ecotourism (Wisata Alam, Mendaki Gunung, Berkemah, Hutan Wisata), dan Archeology (Wreck Diving, Geo Tourism dan Historical Tourism)” , terang Hamid.
Untuk menarik minat para investor, Hamid Rizal berjanji akan memberikan kemudahan – kemudahan, diantaranya terkait izin usaha, dan memberi keringanan pajak daerah 2 tahun pertama.
Pada kesempatan yang sama Plt. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allaster Cox mengucapkan terima kasih kepada Bupati Natuna atas penjelasannya yang sangat mendetil terkait kondisi Natuna terkini.
Informasi yang telah dipaparkan, selanjutnya akan disampaikan kepada konsorsium pengusaha yang ada di Australia, mengingat berdasarkan pemaparan diatas, terdapat peluang investasi pengembangan sector perikanan.
Untuk langkah lebih lanjut, allaster juga berencana membawa anggota konsorsium pengusaha perikanan Australia melakukan kunjungan kerja bagi melihat secara langsung potensi yang dimiliki Natuna. (Dika)