putrakepri.com – Sekdaprov H. TS. Arif Fadillah mendorong berbagai komunitas untuk terus menjaga kelestarian hutan magrove. Termasuk mendorongan gerakan menanam mangrove guna meningkatkan kualitas lingkungan dan menumbuhkan kawasan wisata lingkungan.
“Saya menyambut baik gerakan penanaman mangrove ini. Lingkungan semakin terjaga, bisa mengurangi bencana, juga memperbanyak biota untuk menjadi sumber protein masyarakat. Mari jaga mangrove kita,” kaya Arif usai Penanaman Magrove dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-75 dan memperingati Hari Mangrove Sedunia di Desa Malang Rapat Trikora 5 Gunung Kijang, Bintan, Senin (3/8) petang.
Menurut Arif, tema “Jaga Magrove Untuk Bumi Kita” sangat pas dengan sebaran ekosistem mangrove di negeri ini. Apalagi sebarannya terluas didunia sehingga kita harus menjaga dan melestarikan. Namun pada beberapa lokasi, kawasan mangrove mengalami degradasi sebagai dampak aktifitasnya beralih fungsi melalu penebangan liar.
“Dalam mengatasinya, penting bagi kita perlu menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaatnya ekologi, sosial dan ekonomi ekosistem magrove. Karena hutan mangrove dapat menyimpan karbon lebih tinggi dari hutan teretris lainnya,” kata Arif.
Lebih lanjut, Sekdaprov menjelaskan dengan secara resmi UNESCO menetapkan 26 juli 2016 sebagai Internasional Mangrove Day agar dijadikan momentum untuk melakukan aksi dan menyeuarakan pentingnya pelestarian pengelolaan ekosistem mangrove di Kepulauan Riau.
“Saya mengajak semua elemen untuk bersama sama menjaga ekosistem dan menimbulkan kepedulian terhadap mangrove dengan melakukan kampanye penanaman hutan magrove,” jelas Arif.
Arif mengapresiasikan setinggi tingginya atas aktifitas dalam menumbuhkan optimisme ekonomi masyarakat di masa transisi pandemik Covid-19. Dia juga memberi ucapan selamat kapada penerima SK Hutan Sosial dan SK Tanah Objek Reporma Agraria (TORA), sehingga aktifitas pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan tetap produktif.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B. Panjaitan menyampaikan sebagai negara mangrove terluas didunia dan berdasarkan peta mangrove nasional luas mangrove Indonesia kurang lebih 81% dalam keadaan baik dan 19% hutan mangrove dalam keadaan kritis.
“Berbagai kajian akademik menunjukan kehilangan mangrove terbesar dipicu perluasaan tambang secara masif dan alih fungsi lahan perkebunan, pemukiman sarana infrastruktur dan penebangan ilegal. Sewajarnya lah kita hari ini meluangkan hati sejenak dalam mensyukuri karunia Tuhan dan merenungkan apa yang kita kerjakan,” kata Raffles saat membaca sambutan Ibu Menteri.
Lanjutnya, dengan penelitian hutan mangrove tersebut keberadaannya sangat mendukung upaya penurunan gas emisi rumah kaca sebanyak 26% dengan upaya sendiri dan 41% bekerja sama dengan internasional.
“Pada tahun 2020 ini yang merupakan komitmen Indonesia, dimana Pemerintah dalam 3 dekade bekerja keras dalam penyelamatan mangrove,” tambah Raffles.
Dalam penanaman Mangrove sebanyak 2020 batang setiap daerah diseluruh Indonesia, sebagai panitia Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Sei Jang Duriangkang (BPDASHL SJD) dan didokumentasi kan dengan menyebut yel yel “Jaga Magrove Untuk Bumi Kita . . . Kepri maju, Yes.” Yang akan disiarkan diacara puncak pada tanggal 6 Agustus 2020 di Bangka Belitung.
Tampak hadir dalam acara tersebut Asintel Kogabwilhan I Laksma TNI Bambang Wahyudi, Kepala Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Sei Jang Duriangkang (BPDASHL SJD) Bontor L Tobing, Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nilwan, Dandim 0315/Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa, Kapolres Bintan AKBP Pol Bambang Sugihartono beserta tamu undangan lainnya.(**)