PutraKepri.com, BATAM — Gubernur H Nurdin Basirun mengajak keluarga besar Melayu Raya, untuk bersama-sama dalam memberantas hoax. Karena ini berita yang tidak jelas asal usulnya dan belum tentu kebenarannya. Mereka juga diajak untuk memerangi narkoba yang selalu merusak generasi penerus dan menjadikan Indonesia sebagai pasar dalam peredarannya.
“Keutuhan Indonesia harus selalu kita jaga. Jangan rusak karena berita hoax. Kita harus berpegang teguh kepada empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Nurdin saat menghadiri Pentabalan Pengurus Perhimpunan Melayu Raya Wilayah Batam di Ballroom Hotel Golden View Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong Kota Batam, Rabu (9/1) malam.
Tampak hadir dalam pentabalan itu Wakapolda Kepri yang juga sebagai Pembina Utama Melayu Raya Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, Ketua LAM Provinsi Kepri H Abdul Razak, Ketua MUI Kota Batam KH Usman Ahmad, Pendiri PERPAT Saparudin Muda, Korwil Batam Melayu Raya Hazarin Firda, Para Ketua-Ketua OKP dan Ormas se Kota Batam dan Budayawan Teja Alhab.
Pentabalan ini disejalankan dengan Penyerahan Bendera Pataka kepada tujuh Kabupaten/ Kota se Provinsi Kepri oleh Pembina Utama Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah. Nurdin menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang luas, kaya dan terdapat beranekaragam suku dan budaya. Keberagaman dan perbedaan ini hendaknya dijadikan aset bangsa dalam menghargai dengan lainnya.
“Toleransi dan Kerukunan antar umat beragama juga tidak kalah penting dalam mewujudkan persaudaraan kemanusiaan,” kata Nurdin.
Gubernur menitipkan kepada generasi penerus untuk menjaga adat istiadat dan budaya lokal untuk tetap dijaga sehingga menjadi ciri khas. Bangsa ini merupakan bangsa pekerja keras yang selalu hidup berhadapan dengan kerasnya arus dan ombak.
Warisan budaya ini harus terus diwarisi kepada generasi muda agar kelak menguatkan mereka dari berbagi macam pengaruh negatif
“Luasnya lautan Kepri bukanlah pemisah akan tetapi kita jadikan sebagai penghubung dengan pulau lainnya sehingga NKRI tetap kokoh,” kata Nurdin.
Dalam pada itu, Yan Fitri mengajak semua pihak untuk merenungkan bersama bahwa Bangsa Indonesaia merupakan bangsa yang besar. Sehingga banyak pihak yang menginginkan negeri ini bercerai berai dan runtuh. Untuk itu, kata Yan, mari perkuat persatuan dan kesatuan.
“Terus kita jaga toleransi dan saling menghargai agar perbedaan yang timbul menjadi penguat dalam kemanusiaan,” kata Yan.
Yan berharap Melayu Raya menjadi perekat yang kuat dan terus menjalin persaudaraan dengan lainnya. Saat ini, kata Yan, politik devide et impera telah muncul kembali dengan kuatnya pengaruh media sosial yang banyak memunculkan berita-berita hoax yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
“Semoga Melayu Raya ini menjadi penangkal pengaruh-pengaruh negatif dan tetap menjaga keutuhan kearifan lokal. Mari kita jaga generasi penerus dan mengenalkan sejak dini akan adat istiadat agar kelak mereka tetap menjunjung tinggi budaya,” kata Yan Fitri.(PK/R)